Home Agenda Depdikdasmen DPW Hidayatullah Jawa Tengah Gelar In House Training

Depdikdasmen DPW Hidayatullah Jawa Tengah Gelar In House Training

113
0

Grobogan (hidayatullahjateng.id) – Depdikdasmen DPW Hidayatullah Jawa Tengah mengadakan In House Training (IHT) pada tanggal 3-4 Januari 2025. Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi: hari pertama bertempat di Kampus II PIBT Hidayatullah Purwodadi Grobogan, dan hari kedua di Gedung Riptaloka, Setda Kabupaten Grobogan. Dengan tema “Implementasi Pembelajaran Deep Learning dan Bimbingan Konseling,” acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Depdikdasmen DPW Hidayatullah Jawa Tengah.

Acara IHT diikuti oleh 57 peserta, yang terdiri dari Ketua Yayasan dan seluruh kepala sekolah Hidayatullah dari tingkat dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas. Para peserta berasal dari 17 sekolah yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Jawa Tengah bagian utara.

Dalam sambutannya, Ustadz Usman Wakimin, M.Pd menyampaikan bahwa IHT ini adalah momen penting untuk merespons program-program pemerintah yang berdampak pada murid dan orang tua. Untuk itu, Depdikdasmen DPW Hidayatullah Jawa Tengah menghadirkan narasumber kompeten, baik dari internal Hidayatullah maupun tokoh pendidikan di pemerintahan.

Pada hari pertama, materi Bimbingan Konseling (BK) disampaikan oleh Ustadzah Luthfi Ethika, S.Psi, guru dari SDIT Luqman Al Hakim Hidayatullah Kudus. Sementara itu, hari kedua diisi oleh Drs. H. Sutiyono, M.Pd dengan topik “Deep Learning dan Program Prioritas Kemendikdasmen.”

Deep Learning

Drs. Sutiyono menjelaskan konsep pembelajaran Deep Learning yang bertumpu pada tiga pilar utama: joyful learning, mindful learning, dan meaningful learning. Ia memaparkan bahwa:

  1. Materi Sedikit tapi Mendalam: Guru harus menyajikan materi dengan cara yang menarik dan mendalam, sehingga anak mencintai ilmu.
  2. Lintas Disiplin Ilmu: Masalah yang diajarkan dikaitkan dengan berbagai mata pelajaran.
  3. Penguatan Soft Skills: Anak dibiasakan untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, budaya membaca yang kuat, dan kemampuan menjadi pemecah masalah.

Selain itu, Dr. Sutiyono juga membahas pentingnya revolusi belajar di abad ke-21. Ia menekankan bahwa kemampuan baca tulis saja tidak cukup, melainkan harus diikuti praktik dari apa yang dipelajari. Menurutnya, seseorang yang berhenti belajar sama dengan buta huruf di era modern.

Ia juga menjabarkan program prioritas Kemendikdasmen, seperti:

  • Penguatan pendidikan karakter,
  • Pemerataan kesempatan belajar dan wajib belajar 13 tahun,
  • Peningkatan kualitas pendidikan unggul,
  • Literasi, numerasi, dan sains teknologi,
  • Pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru,
  • Penanaman tujuh kebiasaan anak Indonesia, dan
  • Penyediaan makan siang bergizi.

Penutupan acara dilakukan secara resmi oleh Ketua Bagian SDI Depdikdasmen Hidayatullah Jawa Tengah, Ustadz Saryo, M.Pd, pada Sabtu, 4 Januari 2025, di Gedung Riptaloka Grobogan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya tindak lanjut dari hasil Rakor dan IHT. Ustadz Saryo menyampaikan bahwa perubahan harus membawa perbaikan, meskipun tidak semua perubahan dapat diimplementasikan secara penuh.

Ia merekomendasikan konsep implementasi Deep Learning dengan menghadirkan pakar pendidikan seperti Prof. Nasruri, serta menyusun langkah-langkah praktis yang sesuai dengan kebijakan pemerintah. “Semoga langkah ini membawa manfaat, keberkahan, dan keberlanjutan dalam pendidikan kita,” tutup Ustadz Saryo, M.Pd.

*/ Imam Suja’i