Semarang – Akselerasi pergerakan DPW Hidayatullah Jawa Tengah kian menanjak. Terbukti, sepulang dari mengikuti Leadership Training dengan Tema “Pemimpin Hebat, Pemimpin Bermanfaat” dari Hidayatullah Institute selama 10 hari benar-benar terasa ghirohnya.
Dalam pembukaan Rakerwil ini, Ahmad Ali Subur selaku Ketua DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Hidayatullah Jawa Tengah memberikan pesan tegas dan harapan bagi pergerakan Hidayatullah di Jawa Tengah ini; “Program-program kerja kita harus menjawab minimal dua aspek, pertama adalah aspek kebutuhan organisasi, kedua yakni aspek tuntutan organisasi. Kolaborasi dan keterpaduan dalam bingkai Imamah Jama’ah harus menjawab tuntas dua hal di atas. Di antara sekian banyak program yg dicanangkan di Rakerwil ini, minimal ada satu program prioritas yang difokuskan dan disukseskan sehingga bisa merubah wajah dan memberi warna gerakan Hidayatullah di Jateng ini.
Hal yang sama juga dikuatkan oleh Ust. Sunoto Ahmad, selaku Ketua DMW (Dewan Murobbi Wilayah) Hidayatullah Jateng dengan lugas beliau berpesan; “Kerjakan apa yang bisa dilakukan, jangan berharap melakukan hal yang belum bisa dilakukan. Sederhana saja, lakukan apa yang bisa, hingga akhirnya berbuah kemenangan. Tetapi jika sudah menang, jangan sombong apalagi sampai melahirkan fanatisme jahiliyah. Teruslah pertajam iqro.” ungkap beliau.
Rakerwil kali ini dilaksanakan di Semarang, tepatnya di Gedung BP2KLK, Jl. Elang Raya, Sendangmulyo, Tembalang, Kota Semarang. Tidak kurang dari 80 peserta hadir dari seluruh kader DPD (Dewan Pengurus Daerah) Hidayatullah se-Jawa Tengah untuk mengikuti agenda ini. Acara yang diselenggarakan selama 2 hari ini yakni dari tanggal 29-30 Desember berlangsung dengan lancar dan penuh nuansa kekeluargaan.
Akhirnya, secara seremonial kegiatan rakerwil Hidayatullah Jawa Tengah ditutup dengan resmi oleh Kepala Bidang Dakwah dan Pelayanan Ummat DPP Hidayatullah, Ust. Nursyamsa Hadis, beliau berpesan kepada para kader di Jateng; “Kuatkan tekad, kesepakatan-kesepakatan yang kita lahirkan dalam forum yang mulia dan penuh rasa kekompakan ini, menjadi utang bersama. Mari kita azzamkan untuk lunasi. Jika ada kendala, orang mukmin itu sudah ada obat manjurnya, bawa saja dalam sholat, pesannya mengingatkan.
Di sesi paling akhir, sebelum penutupan, panitia rakerwil menghadirkan Drs. H. Achmad Mirza, Apt., MM. selaku coach dan mentor pengusaha anti riba, yang dalam paparannya banyak mengingatkan bahaya dosa riba. Selain memberikan materi dalam bentuk ilmu, beliau juga berbagi buku yang ditulis oleh beliau untuk seluruh peserta dengan judul; “Semua Bisa Bebas Utang” dan support dana untuk para pejuang dakwah di daerah.
*/YusranYauma
