Kendal (Hidayatullahjateng.id) – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Hidayatullah Jawa Tengah pada tahun ini sangat istimewa, karena dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq Marling, MA. Banyak arahan yang beliau berikan, khususnya terkait tema yang diusung dalam Rakerwil ini yakni “ Konsolidasi Jati Diri, Organisasi dan Wawasan menuju terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi dan Integrasi Sistemik”.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Tirto Arum Kabupaten Kendal ini secara resmi dibuka oleh Bupati Kendal, yang diwakilkan kepada sekretaris daerah Ir. Sugiono, MT. Dalam sambutan Bupati disampaikan bahwa menjadi sebuah kehormatan Kabupaten Kendal dipilih sebagai tempat pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah Hidayatullah Jawa Tengah ini, lebih menggembirakan lagi bahwa Rakerwil ini juga dihadiri orang nomor satu di Hidayatullah yakni Ketua Umum DPP Hidayatullah, Semoga ke depan kerjasama-kerjasama Hidayatullah dengan pemerintah bisa dilaksanakan, sinergi-sinergi program dapat terlaksana dengan baik, sehingga membawa perbaikan bersama, khususnya di Kabupaten Kendal ini.
Rakerwil ini diikuti oleh seluruh komponen organisasi, tidak kurang 70 kader-kader terbaik hadir dalam Rakerwil ini. Dari Pusat bertindak sebagai pendamping Rakerwil Ustadz Marwan Mujahidin, SE. MM. selaku Bendahara Umum DPP. Dari Wilayah hadir seluruh pengurus DPW (Dewan Pengurus Wilayah), DMW (Dewan Murabbi Wilayah), Organisasi pendukung (Muslimat Hidayatullah & Pemuda Hidayatullah), BMH (Baitul Maal Hidayatullah), BTH (Baitut Tamwil Hidayatullah), SAR Hidayatullah, Pos Da’i Hidayatullah, dan Ketua Kampus Madya Semarang & Kudus. Dari Daerah hadir seluruh Pengurus Harian DPD Hidayatullah se-Jawa Tengah.
Selama 2 hari, yakni dari tanggal 7-8 Januari 2023, seluruh peserta memeras otak, saling berdiskusi, berargumen, guna menghasilkan program-program terbaik di tahun 2023 ini. Sangat banyak program-program strategis yang diusung dalam rakerwil tahun ini, diantaranya target-target pendirian Rumah Qur’an Hidayatulah (RQH), pendirian 2 sekolah baru setingkat SMP, pendirian badan usaha milik organisasi (BUMO), serta target peningkatan akreditasi sekolah dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Jawa Tengah, dan masih banyak program-program mainstream yang lain. */Eviq