Semarang (hidayatullahjateng.id) – Suasana penuh kebersamaan terasa di Aula Pesantren Al Burhan Hidayatullah Semarang pada Ahad, 9 Maret 2025. Puluhan kader Hidayatullah dari berbagai wilayah di Semarang berkumpul dalam kegiatan Kajian Ramadhan dan Buka Bersama. Acara ini tidak hanya menjadi ajang menimba ilmu, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah di antara para peserta.
Membangun Silaturahim dan Semangat Dakwah
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Ustadz Nur Said Abdullah, yang menekankan pentingnya memperkuat tali silaturahim antar organisasi di Semarang dan sekitarnya. Dalam sambutannya, beliau juga menginstruksikan kepada seluruh kader untuk berpartisipasi aktif dalam acara Silaturahim Wilayah (Silatwil) Hidayatullah Jawa Tengah, yang akan digelar pada 13 April 2025 di Grobogan.
“Kader Hidayatullah harus menjadi pelopor dalam menjaga persaudaraan dan kebersamaan. Mari kita semarakkan Silatwil Hidayatullah Jateng sebagai wujud kesolidan dan kekuatan dakwah kita,” tegas Ustadz Nur Said Abdullah.
Tiga Macam Sabar dalam Puasa Ramadhan
Kajian utama dalam acara ini disampaikan oleh Ustadz Akhmad Ali Subur, S.E., yang mengupas tema Memahami Makna Sabar dalam Puasa Ramadhan. Beliau menjelaskan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah puasa dan kehidupan secara umum.
Menurut Ustadz Akhmad Ali Subur, sabar terbagi menjadi tiga macam:
1.Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
Sabar dalam ketaatan berarti menjaga keistiqamahan dalam ibadah, seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan amal-amal kebaikan lainnya. Puasa Ramadhan sendiri merupakan latihan untuk memperkuat kesabaran ini.
2.Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan
Salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan adalah menahan diri dari perbuatan maksiat. Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, tidak hanya dalam hal makan dan minum, tetapi juga dalam menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang tidak diridhai Allah.
3.Sabar dalam menghadapi musibah
Ujian dan cobaan adalah bagian dari kehidupan. Dalam Ramadhan, seseorang mungkin menghadapi berbagai tantangan, seperti rasa lapar, haus, atau situasi sulit lainnya. Sabar dalam menghadapi musibah akan membawa ketenangan hati dan meningkatkan keimanan kepada Allah.
Kebersamaan dalam Berbuka Puasa
Setelah sesi kajian yang mendalam, acara dilanjutkan dengan doa bersama dan buka puasa. Suasana kehangatan terasa ketika para peserta berbagi hidangan dan bertukar cerita dalam kebersamaan. Momen ini menjadi penguat semangat untuk menjalani Ramadhan dengan lebih baik.
Kegiatan Kajian Ramadhan dan Buka Bersama ini tidak hanya memberikan wawasan keislaman tetapi juga menjadi ajang mempererat ukhuwah di antara kader Hidayatullah. Dengan semangat persaudaraan dan ilmu yang didapat, para peserta diharapkan semakin siap menjalani Ramadhan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
*/Eko Zainuri