Home Agenda Mewujudkan Visi Ekspansi Pendidikan Hidayatullah Jawa Tengah

Mewujudkan Visi Ekspansi Pendidikan Hidayatullah Jawa Tengah

288
0

Kudus – Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Pendidikan DPW Hidayatullah Jawa Tengah telah menghasilkan sejumlah kesepahaman dalam penguatan teguhkan komitmen mewujudkan visi ekspansi pendidikan integral berbasis Tauhid.

Depdik DPW Hidayatullah Jawa Tengah telah menetapkan skala prioritas dan mengajak semua bagian terkait untuk menyambut baik program standardisasi yang telah ditetapkan oleh DPP Hidayatullah berupa standardisasi dan ekspansi pendidikan.

Ketua Departemen Pendidikan DPW Hidayatullah Jawa Tengah, Ust. Usman Wakimin, M.Pd, mengatakan langkah awal untuk mewujudkan standardisasi dan ekspansi Pendidikan Integral Berbasis Tauhid di Jawa Tengah ini dilakukan dengan membangun kesepahaman visi dalam sitem pendidikan dan peningkatan kapasitas personil dengan mengkomunikasikan program, pelatihan terencana, terstruktur dan bertahap.

Depdik DPW Hidayatullah Jawa Tengah menggelar kegitan Rakorwil Pendidikan Hidayatullah Jawa Tengah selama dua hari di Taman Sardi, Colo, Kudus Jawa Tengah pada tanggal 5-6 Februari 2022.

Wakimin menyadari bahwa program ekspansi dan standardisasi lima tahun yang akan datang bukan pekerjaan ringan. Namun dengan kesadaran penuh tersebut beliau sangat optimis bisa diwujudkan manakala kita semua ada komitmen untuk mewujudkan hal tersebut.

Berkaitan dengan support pelaksanaan program kerja dalam kegiatan Rakorwil telah dilakukan langkah-langkah kerjasama dengan pihak-pihak pendukung yaitu dilakukan adanya penandatanganan MOU antara Departemen Pendidikan dengan Departemen Ekonomi DPW Hidayatullah Jawa Tengah. Tidak lupa untuk beradaptasi secara sinergis dan simultan dalam proses regulasi kelembagaan yang berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pendidikan juga dilakukan sosialisasi dari Bendahara DPW Hidayatullah Jawa Tengah terkait dengan peraturan organisasi dalam keuangan.

Untuk memastikan seluruh sistem dan personil dalam pendidikan yang memiliki komitmen bersama dalam mendukung standardisasi dan ekspansi, maka seluruh pengelola Pendidikan Integral Hidayatullah yang dalam ruang lingkup Depdik Jawa Tengah mulai dari pengelola SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK, Bagian Pendidikan DPD, Ketua Yayasan kurang lebih 55 personil sejak awal dipastikan kehadiranya dalam kegiatan Rakorwil pendidikan tersebut.

Sementara itu, Ketua DPW Hidayatullah Jawa Tengah, Ali Subur, SE dalam sambutanya dan membuka acara tersebut mengajak semua peserta agar semakin semangat dalam menancapkan keinginan, harapan dan membangun rasa bersama bahwa ekspansi merupakan kebutuhan bersama.

“Karena ekspansi yang dibangun tidak sekedar ekspansi tapi ekspansi yang penuh isi karena mengusung visi,” kata Subur.

Lebih lanjut Subur menegaskan bahwa ekspansi adalah salah satu jalan bagi implementasi visi organisasi yaitu membangun peradaban Islam yang menjadi rahmat dan kesejukan untuk siapapun.

“Ekspansi pendidikan sama saja ekspansi visi organisasi karena lembaga pendidikan Hidayatulllah didirikan dengan karakter membawa dan mengusung serta menebarkan visi membangun peradaban,” kata Subur.

Untuk mengawal program standardisasi dan ekspansi ini tim Depdik telah merumuskan dan mengeksplor pemaparan program Depdik Jateng  dalam sesi khusus dalam rangkaian Rakorwi Pendidikan kali ini. Program fokus selama setahun yang akan datang disampaikan secara langsung  dan program selama  3 tahun masa sisa periode ini telah dieksplorasikan dalam peta pendidikan yang dikemas dalam sebuah buku dan diberikan kepada semua sekolah yang ada di lingkup Depdik Jawa Tengah, termasuk Ketua Yayasan.

Materi tentang ekspansi sekolah ini dipertajam pembahasannya terkait dengan faktor pendukungnya baik terkait dengan software maupun hadwarenya. Banyak narasumber yang berkompeten di dalamnya yang dihadirkan dalam kegiatan Rakorwil ini. Yaitu Saryo, M.Pd (tim Dikdasmen DPW Hidayatullah Jateng, Adi Purwanto, M.Pd (Sekretaris Dikdasmen DPP Hidayatullah), Rully Cahyo Nufanto, M.Pd (Tim Pendidikan Dikdasmen DPP Hidaytullah), dan NH Bambang Bimo Suryono (Master of Story Teller Indonesia).

Narasumber pertama  yang mengawali acara ini adalah Saryo, M.Pd terkait tentang dsifungsi organisasi dan managemen konflik yang sangat berpengaruh dalam proses standarisasi dan ekspansi sekoalah di Jawa Tengah.

Lebih lanjut Saryo, menjelaskan bahwa gelagat atau  tanda yang menunjukkan mulai adanya disfungsi dalam suatu organisasi yaitu adanya ketidakpercayaan pada institusi tertentu: tidak terbuka satu sama lain, apatis terhadap pendapat yang berasal dari top level, munculnya gap di antara para guru atau pegawai, mulai ragu menawarkan bantuan di luar area tanggungjawab hingga ahirnya tidak mau membantu sektor lain. Di samping itu juga adanya kegagalan mengenali atau menggunakan keahlian.

Adi Purwanto, M.Pd, sebagai narasumber yang didatangkan dari Surabaya menyampaikan untuk memperkuat dalam proses standardisasi dan ekspansi terkait tentang skema merancang system keuangan atau managemen keuangan perlu dirancang berdasarkan system budget bukan brdasarkan program, yaitu dengan menentukan sumber dulu kemudian merancang programnya. Kemudian terkait dengan bagaimana merancang karir SDM perlu diatur dengan jelas dalam aturan kepegawaian secara umum dan secara internal unit dengan adanya aturan internal yang lengkap untuk dijdikan acuan dan kontrol dam menjaga sistem yang kuat. Rancangan SDM dari awal rekruitmen, sampai dengan penetapan sebagai Guru Tetap secara jelas diatur dengan sistem.

Pagi hari ke dua sehabis subuh dan wirid dengan tidak menyia-nyiakan potensi yang ada langsung dilanjut sesi yang tidak kalah pentingnya yaitu tentang merancang Road map sekolah unggul. Di mana dalam sesi ini dibahas dengan jelas sesuai best practice yang dilakukan  dalam puluhan tahun mengelpla pendidikan dengan fokus inti bagaimana Sekolah dapat tumbuh dan Berkembang. Sesuai pengalamn Rully dari awal mengelola pendidikan dari nol, ekspansi sampai ada, tumbuh dan berkembang pendidikan dengan Arrohmahnya sampai 4 kampus, di mana masing-masing memiliki karkteristik dan pertumbuhan dan perkembangan berbda-beda.

Lebih lanjut Rully menyampaikan bagaimana sekolah bertumbuh dan berkembang  dalam masa 10 tahun ke dua dinamika yang didapatkan dan dirasakanya serta dialami dalam masa kembang tersebut dirasa hampir sama dari berbagai lembaga. Masa 10 tahun kedua melakukan ekspansi Arrohmah putri. Target pasar untuk orang tua yang memiliki komitmen keagamaan bagus dan kemampuan ekonomi yg kurang, anaknya direkrut dengan skema pembiayaan tidak full. Adanya kebijakan tersebut tentu ada kebutuhan daya dukung penuh secara kelembagaan yang sudah tumbuh sebelumnya.

Ditambahkan bahwa dalam awal-awal ekspansi ataupun awal rintisan lembaga butuh perjuangan dari recruitmen santri sampai ditempuh berbagai tahapan dari keliling ke penjuru-penjuru. Termasuk dengan menghadirkan tokoh-tokoh pendidikan seperti Menteri Pendidikan saat itu yaitu Muhammad Nuh dan tokoh-tokoh lainya.

Rully dalam sesinya berdasarkan pengalamanya mengelola pendidikan dengan berbagai karakteristik berbeda telah melalui berbagai tahapan dari awal perintisan dengan berbagai kekurangan atau belum standar seperti skema pembiayaan yang belum jelas, sarpras yang jika terlihat masih menunjukkan belum serius dalam kualitas pendidikanya. Maka dalam tahap perintisan ini yang perlu diperkuat adalah spiritualitasnya atau nilai ketaatan dalam beribadah, nilai imamah jama’ah di mana orang-orang yang hadir di dalamnya adalah dalam rangka berjuang. Tahap berikutnya yang sudah dilalui adalah era pertumbuhan, di mana dalam era ini yang perlu difokuskan adalah dengan memperhatikan dan memfikirkan SDM yang terlibat dengan fokus dikembangkan diupgrade dengan mengalokasikan anggaran sebesar 10-20% dari anggaran yang ada. Tahapan berikutnya  adalah era pertumbuhan, dalam era ini ritme yang dibuat adalah dengan skema berbeda dengan saat perintisan. Di era pertumbuhan ini keterlibatan SDM di dalamnya didominasi dengan orientasi kerja, maka dalam hal ini keilmuan untuk mendukung profesionalisme sangat dibutuhkan. Tahapan ketiga dalam sekolah tumbuh dan berkembang yaitu adalah tahap perkembangan di mana stabilitas managemen perlu diutamakan. Untuk meningkatkan tahap berikutnya adalah ekspansi dan harus dilakukan analisis untuk bisa atau tidaknya dilakuka adanya ekspansi. Instrumen untuk hal tersebut adalah dengan adanya visitasi akreditasi sehingga jika nilai yang dihasilkan A maka ekspansi layak untuk dilakukan. Dalam tahapan perkembangan harus dikembangkan lembaga yang berdaya, dan kesiapan SDM untuk ekspansi guna pengembangan lembaga dan jama’ah.

Untuk mendukung langkah ekspansi maka tidak lepas dengan langkah sukses promosi sekolah. Di mana ada langkah sukses promosi sekolah yaitu: Optimalisasi iklan untuk mengangkat branding, pembentukan tim CS reborn, penggunaan time schedule, variasi tools marketing, optimalisasi seluruh SDM sebagai Buzzer, target minimal 75% dari Alumni, pengadaan  jalur undangan tanpa tes, smart tahfidz camp online, school visit/home visit, membuka jalur referensi sekolah, klasifikasi pendaftar jalur indent  serta pengadaan program beasiswa.

NH Bimo Suryono, sebagai pemateri story telling Indonesia melengkapi daya dukung yang ada dengan membekali peserta rakorwil dengan ketrampilan dalam berbicara dan menyampaikan gagasan secara publik dengan menyesuaikan audience dan kebutuhan yang ada.

Dalam sesi akhir Rakorwil ini, Wakimin menyampaikan terkait dengan rencana tindak lanjut program berupa adanya pendampingan-pendampingan sekolah secara terencana, tersistem dan terkoordinir yang akan dilakukan oleh tim Dikdasmen. Adanya regulasi kebijakan di tingkat Wilayah yang begitu cepat dan adanya dominasi generasi muda dalam struktur kepengurusan. Maka dengan adanya hal tersbut perlu dijaga dan dikawal keberlangsungan visi dan misi, serta konsep pendidikan yang ada di Hidayatullah. Langkah yang dilakukan antara lain dengan membekali pihak-pihak yang ada untuk melakukan pelatihan, pengembangan dan

(ybh/hio)