Home Kabupaten Semarang (Ungaran) Mushida Jateng Sebar Hijab di Kampung Muallaf

Mushida Jateng Sebar Hijab di Kampung Muallaf

94
0

Kabupaten Semarang (hidayatullahjateng.id) – Muslimat Hidayatullah Jateng bersinergi dengan BMH dan POS Da’i Gelar HSJD part 22024, Silaturahim ke Kampung Muallaf dan tokoh Masyarakat di dusun Ngasinan, Kabupaten Semarang. Pada Hari Ahad, 22 September 2024.

Pagi itu terpantau cerah, masyarakat terlihat sangat antusias, berbondong-bondong menuju Masjid Al Barokah yang terletak di dusun Ngasinan RT 01/14, Timpik, Susukan, Kabupaten Semarang. Bapak–ibu, tua-muda dan tidak ketinggalan anak-anak pun turut hadir. Panggung sudah siap digelar, kursi tamu yang tertata rapi sudah penuh dengan tamu undangan. Dengan wajah berseri masyarakat menyambut kehadiran kami dengan penuh kehangatan dan keramahan.

Dusun Ngasinan terletak di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Provinsi JawaTengah, yang mempunyai luas wilayah 217 Ha. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani/pekebun, pekerja swasta, dan juga ada yang bekerja serabutan. Kurang lebih memerlukan waktu sekitar dua setengah jam perjalanan dari kota Semarang atau satu jam dari kota Salatiga untuk menuju dusun tersebut. Dusun yang gersang dan masih jauh dari kata sejahtera tersebut memiliki jumlah penduduk sekitar 170 KK. Dalam rangka memperingati HSJD dan mengenal lebih dekat kepada masyarakat yang jauh dari sentuhan dakwah Islam, Muslimat Hidayatullah (Mushida) Jawa Tengah memilih dusun ini sebagai tempat pergelaran HSJD tahun ini.

Apa itu HSJD (Hari Solidaritas Jilbab se-Dunia)?

“Solidaritas Hijab Internasional dilatarbelakangi oleh keputusan negara Perancis yang melarang penggunaan hijab di Eropa untuk pertama kalinya. Hal ini diperkuat dengan kematian Marwa El Sherbini, seorang ibu rumah tangga yang dibunuh ketika akan memberikan kesaksian mengenai penghinaan yang diberikan kepadanya karena mengenakan hijab. Aksi protes yang dilakukan masyarakat membuat pemerintah menyelenggarakan konferensi London pada tanggal 4 September 2004, yang antara lain dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Qardawy serta 300 delegasi dari 102 organisasi Internasional dari 35 negara. Sejak saat itu Hari Solidaritas Hijab/Jilbab Internasional diperingati setiap tanggal 4 September,” demikian penjelasan ibu Tri Wahyu sebagai ketua PW Mushida Jateng, dalam sambutannya.

Dalam rangka menggaungkan kembali HSJD (Hari Solidaritas Jilbab Sedunia) sekaligus untuk menolak diskriminasi terhadap Muslimah berhijab, mengampanyekan kewajiban hijab bagi Muslimah, PW Muslimat Hidayatullah Jawa Tengah menggelar peringatan International Hijab Solidarity Day yang dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 4 September 2023 di seluruh daerah di wilayah Jawa Tengah. Adapun tema kegiatan tahun ini adalah “HIJAB CERMIN KEPRIBADIAN

Hijab Cermin Kepribadian

Ibu Siti Alfiyah sebagai pemateri utama menyampaikan tentang betapa pentingnya Muslimah menutup aurat, seperti yang telah tertuang di dalam Alqur’an surat An-Nur ayat 31 dan surat Al–Ahzab ayat 59. “Wahai Nabi ! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”(QS. Al Ahzab; 59).

Selain itu beliau juga menuturkan tentang ciri-ciri wanita sholihah, yaitu wanita yang taat kepada Allah SWT, juga taat kepada suami serta pandai menjaga diri dan rumah Ketika ditinggal suami. Tidak ketinggalan ibu Alfi juga memberikan contoh wanita-wanita penghuni surga, seperti sayyidah Khadijah istri pertama Rasulullah SAW, bunda Maryam ibunda Nabi Isa AS, Bunda Asiah istri Fir’aun dan Sayyidah Fatimah Az Zahra putri Rasulullah SAW. Dengan contoh tersebut beliau berharap agar bisa menjadi teladan bagi kita semua, dan bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembagian Jilbab & Al Qur’an Gratis

Selain menggemakan kembali tentang wajib dan pentingnya Muslimah untuk berhijab, dalam kesempatan tersebut kami juga membagikan Alqur’an dan hijab gratis, serta beras dan sayur mayur gratis. dirangkai dengan game (permainan) dan pembagian doorprize kepada para hadirin.

Ustadz Wuryantoro, sebagai Ketua Departemen Sosial DPW Jateng, sekaligus mewakili sambutan dari BMH menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada segenap komponen, yaitu Mushida, BMH, POS Da’i dan para donatur yang telah bersinergi dan bekerjasama dalam mengusung suksesnya acara tersebut.

Tidak ketinggalan, dalam sambutannya bapak Kepala Desa berpesan kepada para warga yang sudah menerima bantuan agar nantinya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, semakin rajin membaca  Alqur’an dan mengamalkannya, serta memanfaatkan masjid semaksimal mungkin dengan menggunakannya sebagai sarana ibadah dan belajar agama Islam.

Di akhir pertemuan kami berkesempatan bersilaturahim dengan salah satu takmir masjid Al Barokah yaitu bapak Sholih. Beliau menyampaikan bahwa di Ngasinan masih kekurangan guru ngaji. Di sana sangat membutuhkan kepedulian dari da’i/da’iyah yang tangguh, yang diharapkan bisa membantu mengajar ilmu agama, ilmu fiqh dan ilmu syari’at Islam lebih dalam lagi kepada masyarakat di dusun Ngasinan.

*/Triwahyu.ummuelfa