Semarang (hidayatullahjateng.id) – PW Muslimat Hidayatullah Jawa Tengah, salah satu Orpen (Organisasi Pendukung) di lingkup Hidayatullah Jawa Tengah, menggelar acara Training Leadership pada hari Sabtu-Ahad, 6-7 Juli 2024 bertepatan dengan tanggal 29 Dzulhijjah 1445 H-1 Muharram 1446 H. Bertempat di Gedung BBPMP Jawa Tengah, acara yang digelar selama dua hari tersebut diikuti oleh pengurus harian PD Mushida, pengurus pleno PW Jateng serta Kepala KB TK Ya Bunayya se-Jateng.
Hadir dan membuka secara langsung pada acara tersebut adalah Ustadz Akhmad Ali Subur, S.E, Ketua DPW Hidayatullah Jawa Tengah. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada PW Mushida Jateng atas kerja kerasnya dalam mengusung visi Mushida yaitu ‘Membangun Keluarga Qur’ani Menuju Peradaban Islam’. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa Pelatihan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh PW Jateng ini adalah suatu yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja para pemimpin Mushida di daerah-daerah yang ada di lingkungan wilayah Jawa Tengah. “Semoga ini merupakan pertanda baik untuk kemajuan Mushida Jateng di masa yang akan datang,” tambah beliau.
Upaya pembenahan ke dalam terus dilakukan sebagai ikhtiar untuk melakukan perbaikan. Prinsip kepemimpinan Imamah-Jamaah, menjadi landasan mengembangkan struktur Mushida yang mengikuti induk menuju terwujudnya visi organisasi yaitu Membangun Peradaban Islam. Dalam kaitan ini, Mushida sebagai organisasi pendukung (orpen) telah berusaha untuk memperbaiki standar organisasi sesuai standar manajemen profetik-profesional dan kepemimpinan Imamah-Jamaah, serta kebijakan-kebijakan lainnya sebagai penuntun dan arah bagi pengurus dalam menjalankan gerak organisasi.
Berbagai training dan daurah telah dilakukan dalam upaya menjaga kultur dan semangat menggapai visi membangun peradaban Islam. Antara lain adalah Training Leadership ini yang menyajikan beberapa materi yang sangat dibutuhkan oleh para mujahidah penggerak organisasi.
Selain itu Ketua DPW Jateng juga menyampaikan materi tentang Building Future Leaders, Membangun Pemimpin Masa Depan. Saat ini kita menghadapi tantangan berupa globalisasi dan modernisasi, perkembangan teknologi yang menyebabkan perubahan yang sangat cepat, serta perubahan lingkungan social dan budaya. Hal ini sebenarnya menjadi peluang bagi kita untuk melakukan dakwah digital, agar kita tidak tertinggal dari organisasi lainnya. Pemberdayaan pemuda, kolaborasi antara generasi tua dan generasi muda juga mutlak dilakukan. Komunikasi efektif sangat dibutuhkan dalam membangun kebersamaan dan keberjama’ahan, sehingga menumbuhan keharmonisan dalam tubuh organisasi.
Ustadzah Tri Wahyu P., S.Pd selaku ketua Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan, “Sudah saatnya kita melakukan transformasi organisasi di segala bidang. Kita harus mulai mengubah maindset kita bahwa organisasi Islam dihadapkan pada berbagai tantangan di era modern ini. Globalisasi dan modernisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Demikian pula, perkembangan teknologi yang sangat cepat dan perubahan social budaya justru menghadirkan peluang baru dalam berdakwah.”
Hasil yang diharapkan dari transformasi organisasi adalah peningkatan, efisiensi, fleksibilitas, inovasi dan daya saing organisasi. Dengan mengadopsi perubahan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah, organisasi dapat memperoleh keunggulan, kompetitif dan tetap relevan dalam menghadapi perkembangan zaman. Selain itu transformasi organisasi juga bisa mengubah cara beroperasi dan memanfaatkan peluang inovasi, pengembangan produk baru, dan ekspansi. Transformasi organisasi menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka Panjang dan kesuksesan organisasi.
Pelatihan Kepemimpinan yang digelar selama dua hari tersebut juga menyajikan beberapa materi leadership, seperti Kepemimpinan Islam, Tugas Kepemimpinan Islam, Transformasi Organisasi Mushida, dan Budaya Organisasi.
Kepemimpinan sangat penting dalam komunitas Islam. Islam memerintahkan persatuan dan kepemimpinan (al jama’ah) serta kerjasama (at ta’awun) dalam kebaikan dan taqwa.
Kesuksesan sebuah organisasi ditentukan oleh integritas pemimpin dan ketaatan anggotanya. Pertanggungjawaban seorang pemimpin bukan hanya kepada manusia, tapi lebih kepada Allah SWT.
Budaya organisasi bertujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia yang ada, agar dapat meningkatkan kinerja untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang. Budaya organisasi merupakan manifestasi fisik budaya serta nilai-nilai atau norma, juga merupakan nilai inti organisasi. Menurut hasil research Budaya Organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap semangat dan kinerja pegawai
Acara yang bertema Pemimpin Manhaji; Visioner dan Harmonis itu, diakhiri dengan Upgrading sekretaris yang disampaikan oleh Ustadzah Desy Mar’ati Arifa. Sekretaris sebagai manager dalam sebuah organisasi harus memiliki loyalitas yang tinggi. Integritas dan profesionalisme harus ditingkatkan demi tercapainya tujuan dan visi bersama. Komunikasi efektif harus selalu terjalin antara sesama pengurus, serta pengurus dengan anggota agar terjaga keharmonisan di dalam tubuh organisasi.
Semoga Allah SWT selalu membimbing, menguatkan, dan memudahkan kita dalam berdakwah serta melaksanakan program-program strategis yang sudah kita sepakati bersama. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.
*/Triwahyu Ummuelfa