Jakarta – Ketua PW Pemuda Hidayatullah Jateng Shodikhul Fulqin didampingi Sekretaris, Bang Setiadi Nugraha beserta 4 Pengurus Daerah (PD) dari Tegal dan PD Grobogan Hadiri Musyawarah Nasional (Munas) pemuda hidayatullah ke-8 di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jln. Cipinang Cempedak Jakarta, pada Kamis (16/02/2023).
Munas Pemuda Hidayatullah ke VIII dengan tajuk “Kokohkan Karakter Pemuda Progresif Beradab untuk Indonesia Bermartabat 2045′ ini dihadiri oleh pengurus DPP Hidayatullah, Dewan Mudzakkaroh, Badan amal usaha tingkat pusat dan tamu undangan dari berbagai Organisasi Kepemudaan (OKP). Acara dibuka langsung oleh Ketua Umum Hidayatullah K.H. Dr. Nashirul Haq Marling, MA. dan akan berlangsung selama 3 hari, 17-19 Februari 2023.
Dalam sambutannya, Ustadz Nashirul, mengemukakan bagaimana pemuda mengambil spirit dari para pemuda hebat yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur’an. Ia menyebutkan, paling tidak ada empat kepribadian utama yang harus dimiliki pemuda.
“Pertama adalah teguh memegang keyakinan. Pemuda Ashabul Kahfi rela meninggalkan segala-galanya untuk mempertahankan keimanannya,” kata Nashirul Haq sambil mengutip sebuah ayat.
Kedua, katanya, pemuda memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan terhadap penyelewengan dalam bentuk penyembahan. Itu dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Ketiga, pemuda memiliki idealisme. Pemuda begini siap bertahan meski ditawarkan berbagai macam penawaran. Jika tidak sesuai syariat, tidak ada kompromi. Itulah Nabi Yusuf.
Keempat, pemuda sangat produktif, karena masih kuat fisiknya dalam segala hal.
Sementara berkaitan dengan tema Munas, Nashirul menjelaskan bahwa karakter itu terbagi dua. Ada yang sifatnya moral itulah beradab, ada karakter yang sifatnya kerja, itulah profesional. “Itu harus keduanya berjalan, tidak bisa hanya salah satu,” ujarnya.
Menurutnya, membangun profesionalitas lebih mudah daripada membangun karakter. Profesionalitas bisa dilatih dalam waktu singkat secara intens. Tapi yang namanya karakter susah dibangun secara cepat.
“Kalau sejak kecil udah malas, itu akan terbawa tidak disiplin, apalagi kalau sudah punya karakter curang,” jelasnya.
Adapun konteks hari ini, menurutnya, kerja cerdas itulah yang harus lebih dominan dalam diri pemuda. Bagaimana pemuda bisa melakukan inovasi dan kreativitas, menyelesaikan berbagai agenda yang memang dibutuhkan oleh zaman.
“Kerja keras itu tidak lagi identik dengan cangkul. Tapi bagaimana dia bekerja dengan seluruh potensi yang diamanahkan kepadanya,” sebutnya.
Ketum DPP Hidayatullah turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus pusat Pemuda Hidayatullah periode 2020-2023. Mereka dinilai sudah bersungguh-sungguh bekerja dan berkorban untuk memajukan Pemuda Hidayatullah.
Sementara dalam laporan singkatnya, Ketua Umum Pemuda Hidayatullah Periode 2020-2023, Imam Nawawi melaporkan beberapa pencapaian selama menjabat.
Misalnya, kata dia, adanya peningkatan dalam hal kesekretariatan (surat menyurat). Dari yang sebelumnya 36 persen menjadi 95 persen.
Kemudian, dari kepengurusan Pemuda periode sebelumnya hanya 7 wilayah, kini berkembang menjadi 30 wilayah. Selain itu, terdapat 160 Pengurus Daerah Pemuda Hidayatullah yang tersebar di berbagai kota/kabupaten se-Indonesia. (Riswan/Duta literasi jateng)